Adab-Adab terhadap Orang Sakit
Islam adalah agama yang sempurna, mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk ketika menghadapi musibah atau penyakit. Saat mengalami sakit, baik kita yang sedang sakit maupun saudara kita yang sakit, telah ada tuntunan yang sangat jelas dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Salah satu amal saleh yang dianjurkan dalam Islam adalah mendoakan orang sakit. Doa adalah salah satu bentuk tawakal kepada Allah dan usaha kita untuk mendapatkan kesembuhan atau keberkahan dari musibah yang sedang dihadapi. Di dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa doa yang disunahkan ketika menjenguk atau mendoakan orang yang sakit, serta keutamaan dari mendoakan sesama.
Keutamaan mendoakan orang yang sakit
Menjenguk dan mendoakan orang yang sakit adalah perbuatan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada kita untuk senantiasa menunjukkan empati dan kasih sayang kepada sesama. Salah satunya adalah dengan menjenguk orang yang sedang sakit.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ الْمُسْلِمَ إِذَا عَادَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ لَمْ يَزَلْ فِي خُرْفَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ . قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا خُرْفَةُ الْجَنَّةِ قَالَ جَنَاهَا
“Sesungguhnya seorang muslim jika menjenguk saudaranya muslim (yang sedang sakit), maka dirinya senantiasa berada di dalam khurfah surga hingga dirinya kembali.” Dikatakan, “Wahai Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, apakah khurfah surga itu?” Beliau menjelaskan, “Buah-buahan surga.“ (HR. Muslim no. 2568)
Keutamaan ini menunjukkan betapa besar pahala yang diberikan Allah kepada orang yang menjenguk orang sakit, terlebih lagi jika diiringi dengan doa yang tulus untuk kesembuhannya. Karena doa merupakan sarana kita untuk memohon kepada Allah agar Allah Ta’ala memberikan kesembuhan kepada hamba-Nya yang sakit, serta dengan doa pula kita memberikan dukungan moral kepada mereka.
Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Dan apabila aku sakit, Dialah (Allah) yang menyembuhkan aku.” (QS. Asy-Syu’ara: 80)
Ingatlah bahwa setiap penyakit dan kesembuhan adalah mutlak atas izin Allah. Oleh karenanya, sebagai seorang muslim, kita diperintahkan untuk selalu bertawakal kepada Allah dan memohon kesembuhan kepada-Nya melalui doa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Doa-doa yang dianjurkan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan banyak contoh doa yang bisa kita baca ketika menjenguk orang yang sakit. Doa-doa ini menjadi bagian dari ikhtiar utama kita dalam memperoleh kesembuhan, serta sebagai bentuk kepasrahan kita kepada Allah atas segala musibah yang terjadi.
Berikut adalah beberapa doa yang disunahkan untuk dibaca:
Doa agar orang sakit diberikan kesembuhan
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَاسَ وَاشْفِهِ وأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
“ALLAHUMMA RABBAN-NAS, ADZHIBIL BA’SA, WASYFIHI WA ANTA ASY-SYAFI, LA SYIFA’A ILLA SYIFA’UKA, SYIFA’AN LA YUGHADIRU SAQAMAN.”
“Ya Allah, Rabb sekalian manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah ia, Engkaulah Maha Penyembuh. Tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu. Kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit sedikit pun.” (HR. Bukhari no. 5311, Muslim no. 2191)
Doa untuk meminta keberkahan dan perlindungan
أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
“AS’ALULLAHAL ‘AZHIM, RABBAL ‘ARSYIL ‘AZHIM, AN YASYFIYAK.”
“Aku memohon kepada Allah yang Mahaagung, Pemilik Arsy yang agung, agar Dia menyembuhkanmu.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi dari hadis Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma)
Doa ini dibaca sebanyak tujuh kali, dan insyaAllah akan memberikan ketenangan serta keberkahan bagi orang yang sakit.
Adab menjenguk dan mendoakan orang yang sakit
Selain membaca doa-doa yang telah dicontohkan, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan ketika kita menjenguk orang sakit. Menjenguk dan mendoakan orang sakit hendaknya dilakukan dengan adab dan tata cara yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Berikut beberapa adab yang bisa kita praktikkan:
Mengunjungi dengan niat yang baik dan tulus
Ketika hendak menjenguk orang sakit, niatkan dalam hati bahwa kita melakukannya semata-mata untuk mencari rida Allah. Jangan jadikan kunjungan ini sebagai sekadar formalitas sosial atau tuntutan dari lingkungan sekitar. Kunjungan yang didasari niat ikhlas untuk mendukung dan meringankan beban orang yang sedang diuji dengan penyakit akan mendatangkan pahala besar di sisi Allah. InsyaAllah, dengan niat yang tulus, kita berharap kunjungan kita membawa manfaat baik secara fisik maupun spiritual bagi saudara kita yang sedang sakit.
Tidak berlama-lama
Salah satu adab penting yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah tidak berlama-lama ketika menjenguk orang sakit. Tujuannya adalah agar kunjungan kita tidak menjadi beban bagi orang yang sedang sakit. Kondisi fisik dan mental orang sakit biasanya lebih lemah, sehingga kunjungan yang terlalu lama dapat membuat mereka merasa lelah atau tidak nyaman.
Oleh karena itu, dianjurkan untuk membuat kunjungan yang singkat, namun berkualitas, di mana kita hadir untuk mendoakan dan memberikan dukungan moril, tetapi juga tetap menghormati kebutuhan mereka untuk beristirahat. Sebaiknya sebelum berkunjung, kita memastikan waktu yang tepat dan menghindari waktu-waktu yang bisa mengganggu istirahat mereka.
Memberikan kata-kata yang menenangkan
Salah satu cara terbaik untuk menunjukkan empati kepada orang yang sakit adalah dengan memberikan kata-kata yang menenangkan dan memotivasi. Dalam situasi yang berat, seperti penyakit, seseorang seringkali merasa cemas, takut, atau putus asa. Sebagai seorang muslim yang datang menjenguk, kita dianjurkan untuk menyampaikan kata-kata yang dapat menguatkan hati mereka.
Sampaikan bahwa sakit adalah bentuk ujian dan rahmat dari Allah, serta dorong mereka untuk tetap bersabar dan tawakal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun seringkali menghibur orang yang sakit dengan mendoakan mereka dan mengingatkan akan janji pahala dari Allah bagi orang yang bersabar dalam menghadapi musibah. Memberikan dorongan optimisme dengan kesembuhan yang dijanjikan Allah akan menambah ketenangan jiwa bagi mereka.
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Menjaga kebersihan diri ketika menjenguk orang sakit adalah adab yang sangat penting, terutama dalam situasi pandemi atau ketika penyakit yang diderita bersifat menular. Ingatlah bahwa kebersihan merupakan bagian dari iman, dan kita dianjurkan untuk senantiasa menjaga kebersihan di setiap keadaan. Ketika menjenguk orang sakit, pastikan kita menjaga kebersihan tangan, menggunakan masker jika diperlukan, dan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Selain untuk melindungi diri kita sendiri, langkah-langkah ini juga untuk menjaga keselamatan orang yang sedang sakit agar tidak tertular penyakit lain atau memperparah kondisi mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan agar kita senantiasa memperhatikan kebersihan dan menjauhkan diri dari segala hal yang dapat membahayakan orang lain.
Tidak mengeluh atau menakut-nakuti
Hindarilah menyampaikan keluhan tentang masalah pribadi atau membicarakan hal-hal yang dapat membuat orang yang sakit merasa cemas atau takut. Misalnya, hindari bercerita tentang pengalaman orang lain yang mengalami penyakit serupa dengan akhir yang buruk, atau menyampaikan hal-hal yang negatif. Fokuskan percakapan kita pada doa, kata-kata yang positif, serta motivasi yang dapat menguatkan hati mereka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kita untuk selalu membawa kebaikan dalam setiap perkataan dan perbuatan. Dengan bersikap optimis dan penuh kasih sayang, kita dapat membantu meringankan beban psikologis yang dialami oleh orang yang sakit.
Hikmah di balik penyakit dan ujian
Penyakit bukanlah semata-mata musibah, tetapi juga merupakan salah satu bentuk ujian dan rahmat dari Allah. Di balik penyakit, terdapat banyak hikmah yang bisa kita ambil, baik bagi orang yang sakit maupun orang di sekitarnya. Beberapa hikmah yang bisa kita petik di antaranya adalah:
Penyakit sebagai penghapus dosa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ، إِلَّا حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
“Tidaklah seorang muslim tertimpa penyakit atau sejenisnya, kecuali Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR. Al-Bukhâri, no. 5660 dan Muslim, no. 2571 dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu)
Hadis ini menjelaskan bahwa penyakit yang menimpa seorang mukmin dapat menjadi jalan untuk pengampunan dosa-dosa yang telah dilakukannya. Oleh karena itu, penyakit harus diterima dengan sabar dan ikhlas sebagai bagian dari takdir Allah. Saat menjenguk orang sakit, hendaknya kita mengingatkan akan hal ini, terutama jika kita dapati saudara kita tersebut mulai putus asa karena sakit kronis yang dideritanya. Ingatkan juga untuk terus sabar dan berprasangka baik (husnuzan) kepada Allah.
Penyakit mengajarkan kita untuk tawakal kepada Allah
Melalui sakit, Allah mengajarkan kepada kita bahwa segala sesuatu di dunia ini, termasuk kesehatan, ada dalam genggaman-Nya. Kita diperintahkan untuk selalu bergantung kepada-Nya dan memohon kesembuhan hanya kepada-Nya. Oleh karena itu, hendaknya kita ingatkan saudara kita yang sedang sakit untuk bertawakal hanya kepada-Nya, tentunya dengan tetap menempuh sarana-sarana mendapatkan kesembuhan yang diijinkan oleh syariat.
Menguatkan ikatan persaudaraan
Ketika seseorang sakit, kunjungan dan doa dari saudara seiman akan semakin mempererat tali persaudaraan di antara umat Islam. Hal ini juga merupakan bentuk kasih sayang yang dianjurkan dalam agama, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR. Bukhari no. 6011 dan Muslim no. 2586)
Doa kepada orang sakit adalah salah satu bentuk ibadah yang penuh dengan keutamaan. Dengan berdoa, kita menunjukkan kepasrahan dan ketergantungan kita kepada Allah. Melalui doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kita berharap agar Allah memberikan kesembuhan dan keberkahan kepada orang yang sedang sakit. Tidak hanya itu, doa juga memperkuat ikatan persaudaraan di antara sesama muslim dan menjadi sarana bagi kita untuk mengumpulkan pahala serta mendapatkan rida Allah.
Wallahu a’lam
***
Penulis: Fauzan Hidayat
Artikel asli: https://muslim.or.id/99929-adab-terhadap-orang-sakit.html